Dalam hidup ini sering kali kita terlalu larut dalam masalah yang kita hadapi, sehingga terkadang kita menyesali diri sendiri, menyesali orang lain dan menyesali terjadinya peristiwa tersebut, hal ini yang membuat jiwa kita tidak tenang dan merasa hidup ini kurang berarti.
Seseorang itu menyesali dirinya terhadap suatu hal dikarenakan dia lupa bahwa semua yang terjadi di dunia ini sudah ada yang mengatur, selain itu penyesalan itu bisa juga disebabkan karena hasrat yang terlalu tinggi dalam mengejar sesuatu, sehingga ketika hasrat itu tidak terwujud dia menjadi stres atau depresi.
Perlu kita sadari bahwa apapun yang terjadi, apapun yang sudah terjadi dan apapun yang akan terjadi, itu memang harus terjadi dan seizin Tuhan tentunya, bahkan sehelai rambutmu jatuh pun atas kehendakNya. Allah SWT itu Maha Mengetahui, Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk kita jalani, jadi berhentilah untuk menyesali diri pada saat kita mengalami suatu masalah yang berat.
Kita gak akan pernah bisa memutar waktu untuk kembali ke masa lalu, penyesalan terhadap peristiwa yang telah terjadi tidak ada manfaatnya, penyesalan itu hanya akan menyakiti perasaan kita dan merusak kesehatan kita.
Terkadang kita terlalu berlebihan dalam mempersepsikan sebuah masalah, masalah yang jika kita bisa ukur bernilai 7, kemudian dirasa-rasa dipersepsikan menjadi 14 atau 30, lebih besar dari fenomena nyata dari masalah itu sendiri. ini lah yang membuat jiwa kita menjadi tersiksa.
Ketika anda merasa begitu menyesal terhadap suatu peristiwa, coba anda tanya ke dalam hati anda, apakah perasaan ini adalah perasaan yang realistis atau hanya perasaan berlebih, memaknai berlebih dari apa yang seharusnya dirasakan? Mohon anda renungkan
Jika anda masih dihantui oleh rasa penyesalan anda, katakan ke dalam hati anda seperti ini “aku sayang pada diriku sendiri, diriku ini jauh lebih berharga dari masalah yang aku hadapi” hal ini akan membuat anda merasa lebih baik, tentu saja karena rasa sayang yang cukup pada diri sendiri membuat anda merasa tegar dalam hidup ini,
Saya percaya bila anda sayang pada diri anda sendiri, anda tidak akan membiarkan masa lalu mengikat anda, bahwa diri anda ini lebih penting dari masa lalu anda, bahwa harapan anda, cita-cita anda, tujuan hidup anda, kebahagiaan hati anda, keluarga anda yang anda cintai, itu semua lebih berarti, lebih penting daripada masa lalu yang telah berlalu, telah usai, yang sesungguhnya hanya bersifat pembelajaran
Masa lalu itu sendiri hanya bersifat pembelajaran, enak gak enak itulah pembelajaran, meskipun memang masa lalu banyak gak enaknya misalkan, tapi itulah pembelajaran, pembelajaran itu untuk siapa? untuk dirimu, karena dirimu penting.
Dirimu adalah pelaku, dirimu adalah pemain peran utama dalam hidup ini, masa lalu ibarat sebuah buku hanya pembelajaran, mana yang lebih penting antara anda sebagai pemain peran apalagi pemain peran utama dibandingkan buku, tentu saja anda lebih penting.
Jadi jika kita pernah membuat kesalahan di masa lalu. Kesalahan itu cukup dijadikan pelajaran agar kita tidak mengulanginya lagi di masa yang akan datang,
Ketika timbul kekhawatiran anda terhadap efek dari masalah yang tadinya anda sesali, anda cukup mengatakan di dalam hati “Tuhan itu Maha Besar, aku percaya ada hikmah dibalik kejadian ini, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi aku”. Jadi anda tidak perlu menyesali hal itu terus menerus, sayangi jiwa anda, karena jiwa ini sungguh tidak ternilai harganya
Banyak sekali kejadian atau peristiwa yang pada awalnya kelihatan buruk, lalu pada akhirnya mendatangkan peristiwa yang luar biasa bagi diri seseorang, saya pernah mendengar suatu cerita orang yang sukses dalam hidupnya karena dia pernah tinggal kelas semasa dia sekolah, peristiwa itu membuat dia termotivasi. Sehingga pada saat dia sukses dia mengucapkan terima kasih banyak pada guru yang memberi keputusan bahwa dia tinggal kelas pada masa itu.
Jika kita cermati peristiwa ini, seandainya pada saat itu dia menjadi minder lalu menyesali dirinya, apakah dia akan sukses? jawabannya tentu saja tidak. Dengan memaknai kejadian tersebut secara positif membuat dia belajar dari kesalahannya dan lebih tertantang untuk membuktikan kalau dirinya bisa untuk sukses.
Ada 3 pertanyaan jitu yang dapat mengobati rasa penyesalan yang terlalu berlebihan, antara lain yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang bisa kulakukan untuk memperbaiki kesalahan yang ku lakukan di masa lalu ?
Misalnya anda berbuat kelalaian seperti merusakkan benda berharga dalam hidup anda, benda berharga tersebut misalnya Handphone, jika terjadi seperti ini anda tentunya kesal, itu adalah hal yang wajar, namun jangan terlalu dituruti perasaan tersebut.
Sebaiknya abaikan rasa kesal tersebut kemudian langsung tanyakan ke diri anda, apa yang bisa kulakukan untuk memperbaiki kesalahan ku ini? bisa jadi anda akan menjawab caranya adalah mengecek kerusakan terlebih dahulu, seandainya bisa diatasi sendiri maka anda akan coba mengatasinya sendiri, jika tidak anda akan membawa ke tempat service handphone
2. Manfaat positif apa yang bisa kudapatkan dari kejadian ini ?
Setelah anda mengupayakan untuk memperbaiki kesalahan anda, bisa jadi anda masih menyimpan rasa penyesalan, jika hal ini terjadi maka langsung tanyakan ke diri anda, manfaat positif apa yang bisa kudapatkan dari kejadian ini ? misalnya dari kejadian tersebut, anda jadi tahu banyak soal handphone, tentunya dengan kerusakan handphone yang anda alami anda akan mencari tahu tentang permasalahan handphone yang anda alami.
3. Pelajaran apa yang bisa kupetik dari kejadian ini ?
setelah anda mencari tahu manfaat positif dari kejadian tersebut, maka langkah selanjutnya adalah memetik pelajaran terhadap kesalahan yang telah anda lakukan pada kejadian tersebut, caranya adalah dengan bertanya ke diri anda sendiri, pelajaran apa yang bisa kupetik dari kejadian ini ? bisa jadi anda akan menjawab dengan kejadian ini aku tidak akan ceroboh lagi di masa yang akan datang
Ketiga pertanyaan diatas jika anda terapkan pada saat anda mengalami perasaan kesal yang begitu dalam maka rasa kesal tersebut akan langsung bisa terobati dengan drastis.
Cara lain untuk mengatasi penyesalan adalah dengan mengucapkan afirmasi positif ke dalam hati anda sebelum anda tidur dan sesudah anda bangun tidur, karena pada saat itu alam bawah sadar terbuka lebar.
Afirmasi positif yang anda berikan tidak boleh menggunakan kata tidak, jangan atau kata larangan lainnya seperti “jangan menyesal” karena alam bawah sadar kita tidak mengenal kata tidak, jangan dan lain-lain.
Contoh coba fokus dengan apa yang saya tulis “jangan fikirkan Mobil”. sekarang apa yang anda fikirkan? Pasti mobil kan?
Contoh Afirmasi yang baik
“Mulai saat ini Saya akan menjadi
seorang yang tenang dan seimbang, ikhlas menerima semua kejadian, jauh
dari emosi dan hasilnya akan muncul pada prilaku saya keesokan harinya,
“.
pada pembuatan artikel ini, saya banyak mengambil referensi dari guru saya Bapak Dedy Susanto penulis buku Pemulihan Jiwa, semoga artikel ini bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar